kegiatan Study Visit di beberapa tempat ibadah (dgn standar Prokes ketat) telah dilaksanakan sebagai bagian dari penerapan Merdeka Belajar & Membangun Profil Pelajar Pancasila yg berkebhinekaan global

KBRN, Cilacap: Gracia Jesica Manuela siswa SMP Negeri 1 Cilacap yang beragama Kristen tampak memerhatikan dupa dan patung Budha di Vihara Nusa Dharma Cilacap. 

Sementara itu, lima teman lainnya tampak mewawancarai Bante (sebutan pemimpin vihara) Jagaro, bertanya seputar agama Budha.

Sebelumnya, mereka juga mendatangi klenteng, Gereja Kristen Jawa dan masjid agung Darussalam Cilacap. 

Kegiatan tersebut dipandu oleh guru peserta Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dari SMPN 1 Cilacap Ika Ratnani, yang merupakan guru IPS, Jumat (27/11/2020). 

Mereka tengah mengikuti kegiatan Jelajah Tempat Ibadah, mewakili kelas masing-masing. Hasil jelajah tersebut, nantinya akan mereka webinarkan secara daring kepada teman-teman yang tidak mengikuti kegiatan ini secara langsung. 

Ika Ratnani mengungkapkan, kegiatan tersebut selain bentuk aksi nyatanya sebagai Guru Penggerak, juga sebagai upaya mewujudkan profil Pelajar Pancasila sebagaimana arahan Mendikbud tentang program Merdeka Belajar. 

"Salah satu profil Pelajar Pancasila adalah berkebhinekaan global. Kebhinekaan tidak akan dapat dipahami dengan hanya belajar di ruang-ruang kelas. Siswa harus diajak langsung melihat kebhinekaan di sekitar mereka. Dengan seperti itu maka mereka akan tahu langsung perbedaan diantara mereka, dan berusaha mencari persamaan dalam bingkai keindonesiaan" jelas Ika. 

Ia juga menambahkan, bahwa semua tempat ibadah bersatu padu menerapkan protokol kesehatan bagi umatnya. 

"Bahkan di masjid agung, kita bisa melihat setiap Jumat disediakan ratusan sajadah bersih yang dipinjamkan kepada jamaah yang tidak membawa sajadah sendiri. Semua tempat ibadah juga menyediakan tempat cuci tangan dan menjaga jarak jamaah. Ini menunjukan semua agama bersatu melawan corona" tambahnya. 

Salah satu peserta Gracia Jesica mengaku dengan kegiatan ini ia jadi tahu seluk beluk agama lain. 

"Kita jadi tahu tempat ibadah agama lain dan keragaman tradisi masing-masing agama. Kita jadi sadar, kalau budaya kita sangat kaya dan bisa menjadi modal persatuan kita" jelas Gracia. ( HP).